Lingkungan Tidak Sehat Akibat Pencemaran Mikroplastik di Tanah – Isu pencemaran mikroplastik semakin menjadi perhatian global, tidak hanya di lautan tetapi juga di daratan, terutama pada tanah. Tahun 2025 menunjukkan tren meningkatnya jumlah partikel mikroplastik di tanah pertanian, lahan perkotaan, hingga ekosistem alami. Keberadaan mikroplastik ini mengganggu kualitas tanah, memengaruhi organisme hidup di dalamnya, bahkan masuk ke rantai makanan manusia melalui produk pertanian.
Fenomena ini menjadi alarm serius bahwa tanah—sebagai sumber kehidupan utama—sedang menghadapi ancaman nyata akibat pencemaran plastik.
Sumber Mikroplastik di Tanah
Mikroplastik di tanah tidak muncul begitu saja. Ada berbagai sumber utama yang menyumbang pencemaran ini:
-
Sampah plastik yang terdegradasi – kantong plastik, botol, dan kemasan sekali pakai yang membusuk lambat di tanah, pecah menjadi partikel kecil.
-
Pertanian intensif – penggunaan mulsa plastik, pupuk, serta irigasi dengan air tercemar membawa partikel mikroplastik ke lahan.
-
Limbah domestik dan industri – air limbah rumah tangga, limbah tekstil, hingga proses manufaktur yang mengandung plastik.
-
Penggunaan lumpur limbah (sludge) – lumpur dari instalasi pengolahan air limbah sering digunakan sebagai pupuk, namun juga mengandung banyak mikroplastik.
Pada tahun 2025, riset menunjukkan konsentrasi mikroplastik di tanah pertanian meningkat tajam, bahkan lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di laut.
Dampak Lingkungan dan Kesehatan
Mikroplastik dalam tanah memberikan dampak yang kompleks, baik bagi ekosistem maupun kesehatan manusia:
-
Kualitas tanah menurun: partikel mikroplastik mengubah struktur tanah, mengganggu retensi air, dan menurunkan kesuburan.
-
Ancaman bagi organisme tanah: cacing, mikroba, dan serangga kecil menelan partikel mikroplastik sehingga mengganggu sistem pencernaan dan metabolisme mereka.
-
Gangguan pada rantai makanan: tanaman dapat menyerap mikroplastik melalui akar, kemudian masuk ke tubuh hewan dan manusia.
-
Risiko kesehatan manusia: konsumsi produk pertanian tercemar mikroplastik dapat menimbulkan masalah pada sistem pencernaan, pernapasan, hingga risiko jangka panjang terkait kanker dan gangguan hormon.
Pencemaran mikroplastik bukan hanya masalah ekologi, tetapi juga krisis kesehatan global yang perlu ditangani segera.
Kesimpulan
Pencemaran mikroplastik di tanah pada tahun 2025 memperlihatkan betapa seriusnya dampak penggunaan plastik berlebihan yang sulit terurai. Tanah sebagai sumber kehidupan mulai kehilangan kualitasnya, dan hal ini berdampak pada organisme, ekosistem, hingga manusia sebagai puncak rantai makanan.
Untuk mengurangi ancaman ini, diperlukan langkah nyata seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pertanian, serta sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. Tanpa upaya bersama, lingkungan akan semakin tidak sehat dan generasi mendatang harus menanggung konsekuensinya.